Senin, 28 Januari 2013

Cara menjawab pertanyaan "Berapa gaji yang diminta" saat wawancara Kerja

Pertanyaan mengenai berapa gaji yang diminta pada saat wawancara kerja memang sudah lazim dan umum diberikan.Pertanyaan seperti ini adalah salah satu bagian terpenting dalam sebuah sesi wawancar kerja, karena akan menentukan juga apakah kamu diterima atau tidak.Berikut tips menjawab pertanyaan sesi wawancara tentang berapa gaji yang diminta, seperti yang saya dikutip dari yahoo.Karena menurut saya, ini sangat penting untuk diketahui kandidat yang akan menghadapi sesi wawancara kerja.

Proses wawancara adalah sesi terakhir setelah seseorang melamar pekerjaan, dan ini diperlukan oleh perusahaan agar dapat menentukan apakah si pelamar tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak.Atau Paling tidak memiliki kriteria yang "mendekati" seperti apa yang diinginkan perusahaan.
Lulus atau tidaknya diterima kerja setelah sesi wawancara bukan ditentukan oleh pintar atau tidak si calon karyawan.Bisa jadi seseorang yang terlalu pintar justru tidak diterima, karena melebihi kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan.

Nah itulah kenapa "besarnya gaji yang diminta" juga akan menjadi pertimbangan diterima atau tidaknya sikandidat.Karena hal ini ditentukan pula oleh kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

Pertanyaan berapa permintaan gaji jika diterima ini biasanya diajukan pada saat akhir interview.Tapi ada juga kandidat yang tidak mendapatkan pertanyaan tersebut.Kalau itu yang terjadi, kemungkinannya ada dua.Si pewancara memang sudah sangat tertarik kepada Kamu, sehingga kamu langsung saja diterima.Atau justru pewawancara tidak tertarik oleh kandidat setelah megajukan pertanyaan sebelumnya, sehingga si kandidat tidak diterima.

Karena pertanyaan berapa gaji yang diminta 99% akan diajukan, sebaiknya kamu mempersiapkan jawaban sejak dari awal sebelum wawancara.

Bagi yang sudah berpengalaman kerja, biasanya sudah memiliki standarisasi besaran gaji sendiri sendiri.Meminta sesuai dengan stadarnya, masih lebih baik daripada bermain spekulasi meminta labih tinggi atau lebih rendah.Ukurlah besaran gaji yang diminta sesuai dengan kemampuan kerja, jangan sembarangan menetapkan besaran gaji diminta.Tetapkan dengan berdasarkan kepada pertimbangan pribadi, kemampuan kerja bagaimana, referensinya bagaimana dan bandingkan dari beberaoa informasi.

Yang lebih aman adalah mempertanyakan berapa gaji yang ditawarkan untuk posisi kerja tersebut.Sehingga kita bisa melihat bahwa ancer ancer yang sudah kita persiapkan berada diatas atau dibawah standard, sehingga kita menjadi mengerti peluangnya.

Kita juga harus mempertimbangkan dari sisi kebutuhan kita untuk transportasi dan uang makan.Sebab jangan sampai nanti ada ketidakpuasan tentang masalah gaji, sehingga memilih mengundurkan diri hanya baru setelah menerima gaji pertama.

Untuk kandidat yang masih belum memiliki pengalaman kerja, sebaiknya tidak menyampaikan berapa jumlah gaji yang diminta.Sebesar apapun fresh graduate memiliki kompetensi, namun masih belum pernah mengimplementasikannya pada dunia kerja.Karena hal itu, Fresh graduate belum memiliki nilai jual sehingga jangan menyampaikan jumlah gaji diminta.

Lalu bagaimana cara fresh graduate menjawab pertanyaan mengenai jumlah gaji tersebut?
Sebaiknya dijawab semisal contoh: "Saya meyakini bahwa perusahaan nanti akan memberikan gaji yang terbaik bagi saya, sesuai dengan kontribusi terbaik yang akan saya berikan kepada perusahaan".

Namun pewawancara bisa saja meminta kandidat untuk menyebutkan besaran gaji yang diminta.Untuk itu kamu perlu untuk mengetahui standardtisasi gaji didaerah perusahaan.Cari informasi mengenai berapa stadarisasi besaran gaji untuk lulusan SLTA (biasanya UMK),untuk lulusan D3 atau berapa untuk lulusan S1.

Yang terakhir adalah pelajari tentang profile perusahaan.Apakah perusahaan tersebut bisa memberikan gaji tinggi atau memiliki stadar gaji yang kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar